BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 24 Januari 2011

Profil Irfan Haarys Bachdim


Latar belakang:Ayah Irfan, Noval Bachdim merupakan warga negara Indonesia yang dilahirkan di Malang dan menetap di Lawang, Malang hingga tahun 80-an, sebelum tinggal di Belanda selama lebih dari 20 tahun. Ibunya Hester van Dijic adalah warga negara Belanda. Keluarga Bachdim tinggal di kota Amsterdam. Kakeknya Ali Bachdim adalah purnawirawan TNI Angkatan Laut.[3]

Irfan terlahir dari keluarga pesepakbola. Ayahnya merupakan mantan pesepakbola dari klub PS Fajar Lawang (anggota kompetisi internal Persekam Malang) pada era 80-an. Kakeknya Ali Bachdim merupakan mantan pemain Persema Malang, PSAD Jakarta, dan PS Hisbul Wathon yang mayoritas beranggota pemain keturunan Arab.

Karier:Di Belanda

Irfan mulai bermain sepak bola di akademi sepakbola Ajax Amsterdam. Setelah tiga tahun ia pindah ke SV Argon, di mana ia menjadi pencetak gol terbanyak meskipun ia bermain sebagai gelandang. Irfan kemudian direkrut oleh pencari bakat FC Utrecht, dan menandatangani kontrak dengan klub tersebut. Ia kemudian bermain untuk tim junior Utrecht, dan sesekali menjadi pemain cadangan tim senior. Setelah kontraknya tidak diperpanjang lagi, maka pada bulan Juli 2009 ia ditransfer tanpa biaya ke klub HFC Haarlem

Di Indonesia

Pada bulan Maret 2010, Irfan mengikuti seleksi pemain di Persib Bandung dan Persija Jakarta, namun kedua klub tersebut tidak memilihnya. Tanggal 9 Agustus 2010, ia direkrut pelatih Persema Malang, Timo Scheunemann, setelah sang pelatih melihat permainan Irfan dan para pemain muda berlaga amal untuk tokoh sepak bola Lucky Acub Zaenal di Stadion Gajayana, Malang.[6] Irfan Bachdim direkrut bersama-sama dengan Kim Jeffrey Kurniawan, pemain berdarah Indonesia-Jerman yang sebelumnya bermain di FC Heidelsheim.

Ketikak Persema memutuskan hijrah dari Liga Super Indonesia ke Liga Primer Indonesia, Irfan sempat ingin meninggalkan Persema karena ancaman tidak dapat memperkuat timnas.[7][8] Namun akhirnya ia memilih berkomitmen dengan Persema dengan menandatangani kontrak selama tiga tahun[9][10], karena terus-menerus diintimidasi oleh PSSI untuk keluar dari Persema,[11][12] meski beberapa klub LSI menawarkan kontrak besar.[12] Akhirnya Menpora menjamin haknya untuk tampil di timnas[13] dan ia dipanggil untuk memperkuat tim nasional U-23 Sea Games 2011 dan kualifikasi Olimpiade 2012.

Tim Nasional:Tahun 2006, Irfan sempat hampir membela tim sepak bola U-23 Indonesia di Asian Games Qatar. Namun ia harus absen dari turnamen tersebut karena menderita cedera.

Dalam Piala AFF 2010, ia tergabung dalam timnas senior Indonesia di bawah pelatih Alfred Riedl. Debut pertama bersama timnas Indonesia ia awali ketika timnas menang 6-0 di laga persahabatan melawan Timor Leste, di Palembang pada 21 November 2010. Penampilan pertamanya bersama timnas dalam turnamen resmi terjadi pada 1 Desember 2010, saat Indonesia mengalahkan Malaysia 5-1 di Gelora Bung Karno pada ajang AFF 2010. Irfan sendiri mencetak 1 gol dalam pertandingan tersebut. [14]
Gol Internasional
Irfan Bachdim: Gol Internasional Gol Tanggal Stadion Lawan Skor Hasil Laga
1 1 Desember 2010 Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia Malaysia 5–1 5–1 Piala Suzuki AFF 2010
2 4 Desember 2010 Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia Laos 0–4 0–6 Piala Suzuki AFF 2010





Photobucket

Best regards,

Sabtu, 22 Januari 2011

timnas indonesia

Pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl, mengumumkan 22 nama pemain peserta pelatnas pertama, yang dimulai 1 Agustus 2010. Nama-nama lama masih mendominasi.
Didampingi ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI, Iman Arif, Riedl menyebutkan beberapa nama, diantaranya Bambang Pamungkas (Persija), Firman Utina (Persija), dan Nova Arianto (Persib)
15 pemain yang baru memperkuat empat tim yang berlaga di semifinal Piala Indonesia, yakni Arema Indonesia, Sriwijaya FC, Persipura Jayapura dan Persik Kediri, untuk sementara ditinggal Riedl.
Timnas dijadwalkan menjalani empat kali uji coba jelang AFF Cup 2010, yang akan digelar 4-27 Desember.
Selain itu BTN juga merancang program jangka pendek untuk pemain-pemain keturunan Indonesia yang merumput di luar negeri.
Pelatnas pertama dijadwalkan digelar mulai 1 Agustus -7 September, pelatnas kedua 1-14 Oktober, dan pelatnas ketiga 8 November-1 Desember.[antaranews/boy]
Daftar pemain yang dipanggil:
Bambang Pamungkas (Persija), Firman Utina (Persija), M Isnaini (PSPS), Samsul Arif (Persela), Tantan (Persitara), Siswanto (Persema), Achmad Sembiring (Persisam), Fauzal Mubarak (Persela), Nova Arianto (Persib), Maman Abdul Rachman (Persib), Ricki Deython Mokodompit (Persitara), Dedi Gusmawan (PSPS), Made Wirawan (Persiba), Dey Gunawan (Persiba), Jaya Teguh Angga Warsito (Persema), Yesaya Desnam (Persiwa), Habel Satia (Persiwa), Doni Fernando Siregar (Persiba), Achamd Markus Bachtiar (Persiba), Johan Juansyah (Persijap), M Ridwan (Pelita) dan Wildansyah (Persib).

Kiper: Markus Horison, Ferry Rotinsulu, Kurnia Meiga, Made Wirawan
Bek: Zulkifli, Benny Wahyudi, Ricardo Salampessy, Nova Arianto, Maman Abdulrahman, Hamka Hamzah, Yesaya Desnam, M Roby, M Nasuha, Slamet Riyadi
Gelandang: M Ridwan, Arif Suyono, Toni Sucipto, Firman Utina, Eka Ramdani, Ahmad Bustomi, Hariono, Johan Juansyah, Oktovianus Maniani, Octavianus
Penyerang: Christian Gonzales, Irfan Bachdim, Bambang Pamungkas, Yongky Aribowo, Dendi Santoso

ya inilah squad lama Timnas indonesia  pada saat AFF CUP atau yang dulu di sebut TIGER CUP tapi dari squad timnas di atas ada beberapa nama yang di coret dan cidera dari squad di atas di akibat kan pindahnya pemain dari ISL ke LPI .pemain yang pindah ke LPI adalah Irfan Harrys Bachdim,dan pemain yang cidera adalah Ricardo Salam Pessi.


sekarang berlangsung lagi seleksi timnas u-23 untuk persiapan pra-olimpiade 2012 dan seagames.

Bagi penggemar pemain baru naturalisasi kita Irfan Harrys Bachdim agaknya jangan berkecil hati.karna Irfan tidak akan bermain di TIMNAS lagi ini di sebabkan PERSEMA pindah dari ISL.hemb sebenarnya pemain timnas itu seharusnya pemain  di semua kompetisi di INDONESIA yang berprestasi.tetapi jangan di sesali dulu yah guys! mungkin aja nanti pssi brubah pikiran. nah guys ini dia daftar baru skuad timnas indonesia

1. Kurnia Meiga (Arema Indonesia)
2. Arditani Ardiyasa (Persija)
3. Muhamad Ridwan (Persita)
4. Abdul Hamid Mony (Persiba)
5. Safri Umi (Persiraja)
6. Diaz Angga Putra (Persib)
7. Ahmad Farizi (Arema Indonesia)
8. Gunawan Dwi Cahyo (Sriwijaya FC)
9. Rahmat Latif (Sriwijaya FC)
10. Fachrudin (PS Sleman)
11. Septia Hadi (PSPS Pekanbaru)
12. Oktovianus Maniani (Sriwijaya FC)
13. Dendi Santoso (Arema Indonesia)
14. Egi Melgiansyah (Pelita Jaya)
15. Hendro Siswanto (Lamongan)
16. Ramdani Lestaluhu (Persija)
17. Nasuton Karubaba (Perseman)
18. Engelberth Sani (Pelita Jaya)
19. Johan Yoga (Persib)
20. Rishadi Fauzi (Persita)
21. Aris Alfiansyah (Persela)
22. Titus Bonai (Persipura)
23. Risky Novriansyah (Persijap)
24. David Lali (Persipura)
25. Yongki Aribowo (Arema)
26. Ruben Warbanaran (masih dalam proses WNI dan paspor Indonesia)




nah guys, kita hanya bisa berharap supaya timnas indonesia  segagah saat berlaga di aff cup, agar "TIM YANG TERBAIK INI TIDAK KALAH LAGI"

 pokoknya Cayo Indonesia kalian pasti bisa,Ok! Keep dreaming to be a winner and do it for be winner!!!



Photobucket
Best regards,

Rabu, 19 Januari 2011

ken arok

Asal usul

Menurut naskah Pararaton, Ken Arok adalah putra Dewa Brahma hasil berselingkuh dengan seorang wanita desa Pangkur bernama Ken Ndok. Oleh ibunya, bayi Ken Arok dibuang di sebuah pemakaman, hingga kemudian ditemukan dan diasuh oleh seorang pencuri bernama Lembong.
Ken Arok tumbuh menjadi berandalan yang lihai mencuri & gemar berjudi, sehingga membebani Lembong dengan banyak hutang. Lembong pun mengusirnya. Ia kemudian diasuh oleh Bango Samparan, seorang penjudi pula yang menganggapnya sebagai pembawa keberuntungan.
Ken Arok tidak betah hidup menjadi anak angkat Genukbuntu, istri tua Bango Samparan. Ia kemudian bersahabat dengan Tita, anak kepala desa Siganggeng. Keduanya pun menjadi pasangan perampok yang ditakuti di seluruh kawasan Kerajaan Kadiri.
Akhirnya, Ken Arok bertemu seorang brahmana dari India bernama Lohgawe, yang datang ke tanah Jawa mencari titisan Wisnu. Dari ciri-ciri yang ditemukan, Lohgawe yakin kalau Ken Arok adalah orang yang dicarinya.

[sunting] Merebut Tumapel

Tumapel merupakan salah satu daerah bawahan Kerajaan Kadiri. Yang menjadi akuwu (setara camat zaman sekarang) Tumapel saat itu bernama Tunggul Ametung. Atas bantuan Lohgawe, Ken Arok dapat diterima bekerja sebagai pengawal Tunggul Ametung.
Ken Arok kemudian tertarik pada Ken Dedes istri Tunggul Ametung yang cantik. Apalagi Lohgawe juga meramalkan kalau Ken Dedes akan menurunkan raja-raja tanah Jawa. Hal itu semakin membuat Ken Arok berhasrat untuk merebut Ken Dedes, meskipun tidak direstui Lohgawe.
Ken Arok membutuhkan sebilah keris ampuh untuk membunuh Tunggul Ametung yang terkenal sakti. Bango Samparan pun memperkenalkan Ken Arok pada sahabatnya yang bernama Mpu Gandring dari desa Lulumbang (sekarang Lumbang, Pasuruan), yaitu seorang ahli pembuat pusaka ampuh.
Mpu Gandring sanggup membuatkan sebilah keris ampuh dalam waktu setahun. Ken Arok tidak sabar. Lima bulan kemudian ia datang mengambil pesanan. Keris yang belum sempurna itu direbut dan ditusukkan ke dada Mpu Gandring sampai tewas. Dalam sekaratnya, Mpu Gandring mengucapkan kutukan bahwa keris itu nantinya akan membunuh 7 orang, termasuk Ken Arok sendiri.
Kembali ke Tumapel, Ken Arok menjalankan rencana liciknya. Mula-mula ia meminjamkan keris pusakanya pada Kebo Hijo, rekan sesama pengawal. Kebo Hijo dengan bangga memamerkan keris itu sebagai miliknya kepada semua orang yang ia temui, sehingga semua orang mengira bahwa keris itu adalah milik Kebo Hijo. Dengan demikian, siasat Ken Arok berhasil.
Malam berikutnya, Ken Arok mencuri keris pusaka itu dari tangan Kebo Hijo yang sedang mabuk arak. Ia lalu menyusup ke kamar tidur Tunggul Ametung dan membunuh majikannya itu di atas ranjang. Ken Dedes menjadi saksi pembunuhan suaminya. Namun hatinya luluh oleh rayuan Ken Arok. Lagi pula, Ken Dedes menikah dengan Tunggul Ametung dilandasi rasa keterpaksaan.
Pagi harinya, Kebo Hijo dihukum mati karena kerisnya ditemukan menancap pada mayat Tunggul Ametung. Ken Arok lalu mengangkat dirinya sendiri sebagai akuwu baru di Tumapel dan menikahi Ken Dedes. Tidak seorang pun yang berani menentang kepustusan itu. Ken Dedes sendiri saat itu sedang mengandung anak Tunggul Ametung.

[sunting] Mendirikan Kerajaan Tumapel

Pada tahun 1222 terjadi perselisihan antara Kertajaya raja Kadiri dengan para brahmana. Para brahmana itu memilih pindah ke Tumapel meminta perlindungan Ken Arok yang kebetulan sedang mempersiapkan pemberontakan terhadap Kadiri. Setelah mendapat dukungan mereka, Ken Arok pun menyatakan Tumapel sebagai kerajaan merdeka yang lepas dari Kadiri. Sebagai raja pertama ia bergelar Sri Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi
Kertajaya (dalam Pararaton disebut Dhandhang Gendis) tidak takut menghadapi pemberontakan Tumapel. Ia mengaku hanya dapat dikalahkan oleh Bhatara Siwa. Mendengar sesumbar itu, Ken Arok pun memakai gelar Bhatara Siwa dan siap memerangi Kertajaya.
Perang antara Kadiri dan Tumapel terjadi di dekat desa Ganter. Pihak Kadiri kalah. Kertajaya diberitakan naik ke alam dewa, yang mungkin merupakan bahasa kiasan untuk mati.

[sunting] Keturunan Ken Arok

Ken Dedes telah melahirkan empat orang anak Ken Arok, yaitu Mahisa Wonga Teleng, Panji Saprang, Agnibhaya, dan Dewi Rimbu. Ken Arok juga memiliki selir bernama Ken Umang, yang telah memberinya empat orang anak pula, yaitu Tohjaya, Panji Sudatu, Tuan Wergola dan Dewi Rambi.
Selain itu, Ken Dedes juga memiliki putra dari Tunggul Ametung yang bernama Anusapati.

[sunting] Kematian Ken Arok

Anusapati merasa heran pada sikap Ken Arok yang seolah menganaktirikan dirinya, padahal ia merasa sebagai putra tertua. Setelah mendesak ibunya (Ken Dedes), akhirnya Anusapati mengetahui kalau dirinya memang benar-benar anak tiri. Bahkan, ia juga mengetahui kalau ayah kandungnya bernama Tunggul Ametung telah mati dibunuh Ken Arok.
Anusapati berhasil mendapatkan keris Mpu Gandring yang selama ini disimpan Ken Dedes. Ia kemudian menyuruh pembantunya yang berasal dari desa Batil untuk membunuh Ken Arok. Ken Arok tewas ditusuk dari belakang saat sedang makan sore hari. Anusapati ganti membunuh pembantunya itu untuk menghilangkan jejak.
Peristiwa kematian Ken Arok dalam naskah Pararaton terjadi pada tahun 1247.

[sunting] Versi Nagarakretagama

Nama Ken Arok ternyata tidak terdapat dalam Nagarakretagama (1365). Naskah tersebut hanya memberitakan bahwa pendiri Kerajaan Tumapel merupakan putra Bhatara Girinatha yang lahir tanpa ibu pada tahun 1182.
Pada tahun 1222 Sang Girinathaputra mengalahkan Kertajaya raja Kadiri. Ia kemudian menjadi raja pertama di Tumapel bergelar Sri Ranggah Rajasa. Ibu kota kerajaannya disebut Kutaraja (pada tahun 1254 diganti menjadi Singasari oleh Wisnuwardhana).
Sri Ranggah Rajasa meninggal dunia pada tahun 1227 (selisih 20 tahun dibandingkan berita dalam Pararaton). Untuk memuliakan arwahnya didirikan candi di Kagenengan, di mana ia dipuja sebagai Siwa, dan di Usana, di mana ia dipuja sebagai Buddha.
Kematian Sang Rajasa dalam Nagarakretagama terkesan wajar tanpa pembunuhan. Hal ini dapat dimaklumi karena naskah tersebut merupakan sastra pujian untuk keluarga besar Hayam Wuruk, sehingga peristiwa pembunuhan terhadap leluhur raja-raja Majapahit dianggap aib.
Adanya peristiwa pembunuhan terhadap Sang Rajasa dalam Pararaton diperkuat oleh prasasti Mula Malurung (1255). Disebutkan dalam prasasti itu, nama pendiri Kerajaan Tumapel adalah Bhatara Siwa yang meninggal di atas takhta kencana. Berita dalam prasasti ini menunjukkan kalau kematian Sang Rajasa memang tidak sewajarnya.

[sunting] Keistimewaaan Ken Arok

Nama Rajasa selain dijumpai dalam kedua naskah sastra di atas, juga dijumpai dalam prasasti Balawi yang dikeluarkan oleh Raden Wijaya, pendiri Majapahit tahun 1305. Dalam prasasti itu Raden Wijaya mengaku sebagai anggota Wangsa Rajasa.Raden Wijaya adalah keturunan Ken Arok.
Nama Ken Arok memang hanya dijumpai dalam Pararaton, sehingga diduga kuat merupakan ciptaan si pengarang sebagai nama asli Rajasa. Arok diduga berasal dari kata rok yang artinya "berkelahi". Tokoh Ken Arok memang dikisahkan nakal dan gemar berkelahi.
Pengarang Pararaton sengaja menciptakan tokoh Ken Arok sebagai masa muda Sang Rajasa dengan penuh keistimewaan. Kasus yang sama terjadi pula pada Babad Tanah Jawi di mana leluhur raja-raja Kesultanan Mataram dikisahkan sebagai manusia-manusia pilihan yang penuh dengan keistimewaan. Ken Arok sendiri diberitakan sebagai putra Brahma, titisan Wisnu, serta penjelmaan Siwa, sehingga seolah-olah kekuatan Trimurti berkumpul dalam dirinya.
Terlepas dari benar atau tidaknya kisah Ken Arok, dapat ditarik kesimpulan kalau pendiri Kerajaan Tumapel hanya seorang rakyat jelata, namun memiliki keberanian dan kecerdasan di atas rata-rata sehingga dapat mengantarkan dirinya sebagai pembangun suatu dinasti baru yang menggantikan dominasi keturunan Airlangga dalam memerintah pulau Jawa.


Photobucket